Cara Menjadi Orang Yang Tangguh – Melatih Kekuatan Mental
Mengapa kita harus menjadi orang yang tangguh?
Apa yang sebenarnya membedakan orang-orang yang memiliki pencapaian tinggi dan tidak? Apakah keterampilan, bakat, atau kecerdasan?
Ternyata, menurut Penny Mallory, satu-satunya wanita yang mengikuti World Rally Championship, bahwa itu semua hanya memberi kontribusi 30% terhadap kesuksesan. Ya, keterampilan, bakat, dan kecerdasan memang penting untuk kesuksesan kita. Perannya 30%.
Lalu, apa yang 70% lagi? Itu adalah ketangguhan mental.
Coba perhatikan, siapa pun orang sukses yang Anda hormati, mereka memiliki determinasi, fokus, dan komitmen yang merupakan ciri orang yang memiliki ketangguhan mental.
Orang Yang Tangguh Itu Seperti Apa?
Orang yang tangguh bukan orang yang kuat secara fisik dan agresif. Dalam konteks tertentu, mungkin benar. Tapi itu hanya aspek fisik. Yang dimaksud disini, adalah orang yang tangguh secara utuh. Orang yang tangguh dari segi mental. Ketangguhan fisik penting, namun ketangguhan mental jauh lebih penting.
Orang yang tangguh adalah mereka yang memiliki kemampuan mengelola stress, tantangan, tekanan, dan kekacauan. Orang yang tangguh akan mampu melalui kondisi berat dan tetap optimis.
Orang yang tangguh meski dalam kondisi sulit dan berat, akan tetap mampu berpikir jernih, ceria, optimis, kreatif, dan tetap memiliki emosi positif. Dia akan tenang dalam menghadapi kesulitan dan masalah. Namun bukan berarti tenang berdiam diri, tetapi justru terus melaju tidak terhentikan oleh kondisi yang buruk.
Orang yang tungguh tidak terpengaruh oleh keadaan. Dia akan bertindak sesuai dengan apa yang harus dilakukan. Tidak akan dipengaruhi oleh ketakutan dan kecemasan.
Orang yang tangguh akan terus berusaha untuk bertindak. Tidak akan berhenti kemudian menyalahkan yang lain. Dia akan mampu menahan rasa sakit, baik fisik maupun mental. Sakit tidak akan menghentikannya.
Sukses Besar Itu Berat
Untuk menjadi kaya itu berat. Untuk sukses besar itu berat. Mungkin saat ini Anda sudah meraih berbagai pencapaian. Punya penghasilan atau gaji. Itu adalah gambaran apa yang sudah Anda usahakan.
Untuk meraih pencapaian lebih besar, misalnya 10X lebih besar dari apa yang Anda raih saat ini, itu memang tidak mudah. Anda akan membutuhkan perjuangan besar untuk meraihnya.
Dan itu akan membutuhkan ketangguhan mental. Hanya orang yang memiliki ketangguhan mental yang akan meraihnya. Mereka tidak akan mudah menyerah, meski berat.
Kebanyakan orang, disaat menghadapi tantangan berat, mereka langsung berhenti. Mungkin ada yang mencoba, tetapi akhirnya menyerah. Itu tandanya mentalnya lemah.
Dan banyak orang lebih memilih hasil yang biasa saja karena mentalnya yang lemah. Mereka mencari berbagai dalih dan pembenaran untuk menghindari perjuangan meraih hidup yang lebih baik.
Itu adalah pilihan Anda, apakah Anda mau tetap seperti kondisi saat ini? Atau Anda memutuskan untuk meraih pencapaian yang lebih besar? Jauh lebih besar?
Jika Anda memutuskan untuk meraih sukses yang besar, maka saatnya Anda menjadi orang yang tangguh.
Memang bisa?
Cara Menjadi Orang Yang Tangguh
Kabar baiknya, cara menjadi orang yang tangguh itu ada. Kita bisa belajar dari orang-orang yang tangguh. Kita belajar kepada mereka, bagaimana cara mereka bereaksi dengan kesulitan dan kondisi yang tidak menyenangkan.
Kunci Pertama Menjadi Orang Yang Tangguh
Saat kita berbicara ketangguhan, itu akan berkaitan dengan sesuatu yang berat. Sesuatu yang ringan dan mudah tidak akan membutuhkan ketangguhan mental. Kita perlu belajar bagaimana bisa bertahan dalam kondisi sulit dan berat.
Hal pertama yang perlu tetap kita jaga disaat kondisi sulit dan berat adalah emosi. Karena emosi akan mempengaruhi perilaku kita. Jika kondisi emosi negatif maka perilaku kita pun akan negatif.
Disaat emosi kita buruk, maka kita tidak bisa berpikir jernih. Kita bisa mengambil keputusan yang buruk juga. Baik itu berupa tindakan yang merusak atau membawa kita kepada kegagalan, maupun keputusan untuk menyerah.
Saat emosi kita buruk, kita pun tidak bisa berpikir kreatif untuk menemukan ide-ide solusi atas masalah yang kita hadapi. Jika emosi kita negatif, semua terasa gelap dan bingung apa yang harus dilakukan.
Emosi negatif itu mulai dari enggan, malas, takut, khawatir, dan sebagainya. Bahkan dari sebelum kita mulai bertindak, emosi ini sudah bisa muncul. Dan, disaat kita menghadapi kesulitan, emosi bisa memuncak.
Memang, disaat lancar-lancar saja, kita akan baik-baik saja. Emosi kita akan tetap positif. Tetapi kita tidak bisa berharap akan selamanya lancar. Sukses besar akan melalui berbagai kesulitan.
Semua orang mengalami kesulitan. Orang sukses adalah mereka yang mampu menghadapinya. Sementara orang yang tidak bisa menghadapinya dia akan gagal atau menyerah.
Di artikel sebelumnya, saya berbagi teknik agar kita bisa mengendalikan emosi disaat menghadapi hal-hal berat.
Selain menggunakan teknik yang dijelaskan pada artikel tersebut, Anda juga bisa memulai melatihnya dalam kehidupan sehari-hari. Cobalah untuk tidak marah, tidak mengeluh, dan tidak menyalahkan.
Jika masih suka melakukan ketiga hal ini, Anda perlu terus melatihnya. Sampai Anda mulai bisa mengendalikan itu semua. Jika Anda sudah bisa mengendalikannya, ketangguhan emosi Anda sudah mulai meningkat.
Kemudian cobalah melakukan hal yang lebih besar. Misalnya melakukan perjalanan jauh. Sejauh mana Anda bisa menjaga emosi disaat lelah dan menghadapi berbagai kondisi di perjalanan.
Anda bisa melatih terus untuk terus mengerjakan yang lebih berat. Misalnya mengadakan acara atau melakukan proyek. Semakin beresiko akan semakin besar tantangan Anda.
Lakukan secara bertahap sampai Anda bisa menjalankan proyek besar dengan “kepala dingin”. Fokus pertama bukan masalah hasil, tetapi bagaimana Anda menjalankannya sambil menjaga emosi tetap positif.
Membiasakan Kerja Tuntas
Orang yang tangguh adalah mereka yang mampu menyelesaikan pekerjaan sampai selesai atau tuntas. Maka biasakanlah mengerjakan sesuatu sampai tuntas. Jangan berhenti sebelum tuntas.
Jika Anda suka berhenti sebelum tuntas, itu tanda lemahnya mental Anda. Tanda Anda tidak tangguh. Jika Anda punya kebiasaan tidak tuntas, artinya Anda sedang mememilihara bahkan memperkuat kelemahan mental Anda.
Tapi, bagaimana dengan pekerjaan besar yang tidak bisa tuntas dalam 1 hari?
Ada dua kriteria kerja tuntas:
- Tuntas dari segi pencapaian
- Tuntas dari segi waktu
Artinya, jika pekerjaan itu bisa diselesaikan dalam hitungan jam apalagi kurang, maka dikatakan tuntas jika Anda selesai mengerjakannya. Misalnya membuat laporan yang hanya membutuhkan waktu 30 menit, maka biasakan selesai dalam waktu 30 menit. Dari memulai sampai selesai, dalam satu duduk.
Berbeda untuk pekerjaan besar yang membutuhkan waktu lama, berhari-hari atau berbulan-bulan. Maka Anda atur alokasi waktu setiap hari untuk mengerjakannya. Misalnya 2 jam per hari. Atau 8 jam penuh per hari.
Maka, bekerjakan sesuai alokasi waktu Anda. Jika Anda mengalokasikan 2 jam per hari, maka fokus bekerja selama 2 jam, jangan kurang. Ini bisa dikatakan kerja tuntas juga. Jika Anda bekerja kurang dari 2 jam, itu tidak tuntas.
Untuk bisa kerja tuntas, memang akan banyak godaan. Misalnya bosan, pusing, lelah, dan emosi lainnya. Anda harus melawannya. Jangan kalah.
Jika Anda terus kalah oleh hal-hal tersebut, maka Anda bukan orang yang tangguh. Maka latihlah terus. Pertahankan kerja Anda sampai tuntas. Jangan mudah tergoda oleh godaan.
Tentu Anda perlu istirahat. Tapi istirahat yang semestinya. Jangan sampai istirahat menjadi “alat” untuk menutupi kelemahan Anda.
Yang Ada Hanyalah Tantangan Yang Membawa Peluang
Banyak orang yang melakukan sesuatu yang sulit. Kemudian dia mengeluh dengan kesulitan itu dan akhirnya menyerah. Dia kemudian mencari yang mudah, meski hasilnya tidak sesuai harapan dia.
Tanpa sadar, dia sedang membiasakan menyerah. Ini akan memperlemah mental dia. Dia tidak akan menjadi orang yang tangguh.
Jika Anda ingin menjadi orang yang tangguh, maka Anda perlu mengubah sikap Anda. Pertama dengan mengubah mindset Anda.
Mindset kebanyakan orang adalah: kesulitan dan masalah adalah sesuatu yang buruk, perlu dihindari. Sementara mindset orang yang tangguh adalah kesulitan dan masalah adalah tantangan yang membawa peluang.
Peluang apa? Peluang kita belajar hal yang baru. Dan kita akan gembira dan puas saat punya kemampuan, ilmu, atau keterampilan baru. Kita juga bahagia karena mampu mengatasi masalah dan kesulitan itu.
Bahkan, orang yang tangguh itu malah menikmati proses mengatasi kesulitan dan masalah yang ada. Dibawa bahagia, bukan dikeluhkan atau disalahkan. Justru malah dinikmati.
Memang bisa? Jika Anda belum melihat orang yang tetap bahagia disaat menghadapi kesulitan dan masalah, artinya Anda berada di lingkungan yang salah.
Contoh saja, orang yang mendaki gunung untuk meraih puncak impiannya. Ditengah rasa capek, dinginnya gunung, medan yang berat, atau cuaca yang tidak mendukung, mereka tetap gembira dan bersemangat menjalaninya.
Bahkan, orang yang tangguh akan merasa bosan jika tidak ada tantangan. Dia akan terus mencari tantangan.
Jika Anda sudah bisa mengatasi masalah dan kesulitan, maka Anda bisa mulai mencari tantangan baru. Bisa punya target baru yang lebih menantang misalnya. Bisa juga menjalani sesuatu yang lebih beresiko.
Melatih Konsisten Dengan Disiplin Diri
Salah satu ciri orang yang tangguh dia akan memiliki konsisten yang tinggi. Maka kita perlu melatihnya. Caranya dengan disiplin diri.
Anda bisa mulai dari hal kecil. Misalnya jika Anda ingin menurunkan berat badan. Anda akan memulainya dengan konsisten olah raga setiap pagi.
Banyak orang yang ternyata kurang tangguh dalam menjalani ini. Mungkin sehari dua hari mau olah raga. Kemudian berhenti dan tak pernah lagi.
Apa yang membuat berhenti? Kesibukan? BUKAN!
Ini masalah emosi. Misalnya akan muncul rasa malas atau enggan. Kemudian muncul alasan. Dan akhirnya pembenaran. Olah raga pun berhenti.
Alasan itu datang disaat kita sudah dikuasai oleh emosi negatif. Maka kembali ke bagaimana cara kita mengelola emosi kita. Ini sudah dibahas diatas.
Yang kedua, kita bisa memulai dengan hal kecil. Lupakan untuk menurunkan berat badan, Anda harus membakar sekian kalori. Itu percuma jika tidak dijalankan. Fokus Anda saat ini bagaimana agar bisa konsisten olah raga.
Misalnya, jalan kaki beberapa ratus meter. Mungkin cukup di jalan kompleks Anda. Atau push up satu kali saja. Artinya sesuatu yang mudah.
Saat rasa enggan muncul untuk melakukan push up, Anda bisa mengatasi dengan mudah: “Cuma satu kali, ayo lakukan.”
“Tapi push up 1 kali tidak akan cukup membakar kalori untuk menurunkan berat badan.”
Ya tentu saja. Tujuannya bukan itu dulu, tetapi pembiasaan. Percayalah, sudah banyak yang membuktikannya. Diawali dengan push up 1 kali per hari, akhirnya berubah menjadi puluhan bahkan ratusan push up per hari.
Artinya, mulai dengan target kecil, kemudian disiplin menjalankannya. Sambil nikmati. Lama-lama kita akan mampu melakukannya dengan target besar.
Anda bisa terapkan ke kebiasaan lain. Misalnya menulis. Ini pekerjaan berat. Anda bisa mulai menulis 100 kata per hari. Maka menulis 1000 kata perhari itu akan bisa Anda lakukan. Saya sudah membuktikannya.
Jangan Lupakan Dengan Fondasinya
Fondasi segala hal adalah mindset. Jika mindset yang salah, maka segalanya akan salah. Misalnya saat Anda yakin bahwa tangguh itu tidak perlu, maka Anda tidak akan menjadi orang yang tangguh.
Anda harus menerima dan yakin bahwa ketangguhan mental itu sangat penting dalam keberhasilan Anda. Plus berbagai mindset lainnya. Jangan sampai pikiran Anda dipenuhi oleh berbagai mindset yang menghentikan Anda menjadi orang yang tangguh.
Ada baiknya, perbaiki dulu mindset Anda. Disaat mindset Anda sudah benar, sudah meresap ke pikiran bawah sadar Anda, maka ketangguhan otomatis akan Anda miliki.
Klik disini jika mau memperbaiki mindset Anda.
Penutup
Untuk meraih sukses besar, Anda harus menjadi orang yang tangguh. Terima dan yakini ini. Sebab faktanya orang-orang sukses adalah mereka yang tangguh.
Orang yang tangguh adalah mereka yang akan terus melaju ditengah berbagai masalah dan kesulitan. Dia mampu mengelola emosinya sehingga tidak berpengaruh.
Untuk menjadi orang yang tangguh diawali dengan mindset yang benar. Bahwa tangguh itu sangat penting untuk sukses dan bisa dipelajari. Kemudian belajar mengendalikan emosi.
Kemudian biasakan bekerja secara tuntas, baik tuntas sampai selesai atau sesuai alokasi waktu Anda. Biasakan juga konsisten melakukan apa yang perlu dilakukan setiap hari.
Saat Anda menemui kesulitan dan masalah, Anda menyikapinya sebagai tantangan. Yang justru memunculkan gairah untuk mengatasinya karena itu peluang mendapatkan yang baru.
Latihlah secara bertahap, Anda akan menjadi orang yang tangguh.