|

7 Faktor Penghambat Berpikir Kreatif Dan Cara Mengatasinya

Masing-masing dari kita memiliki kekuatan untuk menjadi kreatif. Itu adalah bagian dari sifat bawaan manusia kita. Masalahnya adalah terlalu sering kita mengganggu kreativitas alami kita. Ada Faktor Penghambat Berpikir Kreatif.

Akibatnya, kita berpikir salah dan berusaha lebih keras dari yang seharusnya.

Berikut adalah 7 cara untuk membuka kreativitas alami Anda dan menjaga agar saluran tidak diblokir.

Faktor Penghambat Berpikir Kreatif

1. Membuat Asumsi

Faktor penghambat berpikir kreatif atau hambatan kreativitas yang pertama adalah membuat asumsi.

Asumsi adalah contoh dari pemikiran malas. Banyak yang malas mendapatkan semua informasi yang Anda butuhkan untuk mencapai kesimpulan yang tepat. Karena malas, kita hanya mengandalkan asumsi dalam mengambil keputusan

Ada cerita tentang pelanggan yang mencairkan cek mereka di bank, pergi, lalu kembali dan berkata, “Maaf, saya pikir Anda melakukan kesalahan.”

Kasir berkata, “Maaf, tidak ada yang bisa saya lakukan. Anda harus menghitungnya. Kami tidak lagi bertanggung jawab setelah Anda pergi.”

Pelanggan itu berkata, “Oke, oke. Terima kasih untuk tambahan $20. “

Tip cara mengatasi hambatan kreativitas ini:

  • Pikirkan apakah Anda sudah punya cukup data atau hanya asumsi?
  • Cobalah cari-cari informasi baik bertanya maupun melalui riset.
  • Kumpulkan data yang cukup, data yang terlalu sedikit artinya masih didominasi asumsi.
  • Kecuali untuk keputusan mendesak, menunda mengambil keputusan bisa memberi hasil yang lebih baik.

2. Fokus Pada Sudut Pandang Sendiri

Faktor penghambat berpikir kreatif atau hambatan kreativitas yang kedua adalah fokus pada sudut pandang sendiri SAJA. Saya berikan huruf besar pada kata “saja” artinya tidak melihat atau mendengarkan sudut padang orang lain.

Orang yang benar-benar berpikiran terbuka bersedia menerima bahwa orang lain memiliki sudut pandang yang berbeda. Pandangan alternatif ini mungkin lebih akurat.

Pelukis modernis Pablo Picasso dikatakan pernah melakukan perjalanan melalui Spanyol dengan kereta api. Saat itu, dia sedang berbicara dengan seorang industrialis kaya yang membenci seni modern.

Sebagai bukti bahwa seni modern tidak secara akurat mewakili kenyataan, dia mengeluarkan foto istrinya dari dompetnya dan berkata, “Inilah penampilan istri saya, bukan dengan gaya yang konyol.”

Picasso mengambil gambar, melihatnya sebentar dan bertanya, “Apakah itu istrimu?” Pengusaha itu mengangguk bangga. “Dia sangat kecil,” kata Picasso singkat.

Tip cara mengatasi hambatan kreativitas ini:

  • Sadarilah bahwa sudut pandang kita bisa salah atau kurang lengkap.
  • Mintalah sudut pandang orang lain tentang masalah/tantangan yang Anda hadapi.
  • Perbedaan sudut pandang justru akan memberikan cakrawala lebih luas.
  • Membaca blog atau media sosial bisa menjadi sebagian cara melihat sudut pandang berbeda

3. Berpikir Yo-Yo

Faktor penghambat berpikir kreatif atau hambatan kreativitas yang ketiga adalah berpikir yo-yo atau berubah-ubah atau naik turun sesuai dengan kondisi

Beberapa orang cenderung menjadi sangat positif pada suatu saat dan sangat negatif pada saat berikutnya, semua karena apa yang mereka lihat di depan mereka.

Ini seperti yoyo. Pemikiran yang naik turun terlalu jauh. Akan jauh lebih sehat untuk tetap netral dan tidak terbawa emosi. Hal ini mempengaruhi cara Anda berpikir.

Tip mengatasi hambatan kreativitas ini:

  • Kesadaran diri: Sadari pola pikir yang berubah-ubah.
  • Tetap tenang: Jangan merespons berlebihan terhadap situasi.
  • Hindari penilaian cepat: Beri kesempatan ide berkembang sebelum dinilai.
  • Latih empati: Lihat dari perspektif orang lain.
  • Hindari overthinking: Jangan terjebak dalam berpikir berulang-ulang.
  • Latih kreativitas: Lakukan aktivitas kreatif secara rutin.
  • Gunakan pendekatan rasional: Berbasis fakta dan objektif.
  • Jangan takut gagal: Lihat kegagalan sebagai kesempatan belajar.
  • Cari dukungan: Diskusikan ide dengan orang lain.
  • Tetap konsisten: Kreativitas adalah perjalanan berkelanjutan.

4. Kebiasaan Malas Berpikir

Faktor penghambat berpikir kreatif atau hambatan kreativitas yang keempat adalah kebiasaan malas berpikir.

Kebiasaan dapat menjadi hambatan utama untuk berpikir jernih dan contoh lain dari kemalasan. Coba eksperimen ini. Tuliskan nama keluarga Skotlandia McDonald, McPherson, dan McDougal dan minta seseorang mengucapkannya untuk Anda.

Ikuti kata Machinery dan lihat apa yang terjadi. Kebanyakan orang cenderung salah paham. Karena kita cenderung menganggap remeh hal-hal dan tidak menyukai hal-hal yang tidak sesuai.

Gunakan otak kita. Ini adalah aset yang berharga. Ini adalah anugrah yang sangat besar. Jadi gunakanlah. Jangan malas berpikir.

Tip mengatasi hambatan kreativitas ini:

  • Sadari kebiasaan: Kenali bahwa kebiasaan malas berpikir bisa menghambat kreativitas.
  • Tingkatkan kesadaran: Perhatikan pola berpikir yang cenderung malas.
  • Latih kreativitas: Lakukan latihan rutin untuk merangsang otak dan meningkatkan kreativitas.
  • Terbuka terhadap gagasan baru: Jangan menganggap remeh ide-ide baru atau berbeda.
  • Cari inspirasi: Telusuri sumber-sumber inspirasi untuk memicu imajinasi dan ide-ide baru.
  • Kelilingi diri dengan orang kreatif: Diskusikan ide dengan orang-orang yang berpikiran kreatif.
  • Jangan takut gagal: Lihat kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang.
  • Buat jadwal: Tetapkan waktu khusus untuk berpikir kreatif secara teratur.
  • Hindari distraksi: Fokus pada proses berpikir tanpa gangguan dari hal lain.
  • Jangan menunda: Lakukan tugas berpikir kreatif dengan segera, jangan ditunda-tunda.

5. Berpikir Seperti Orang Tua

Faktor penghambat berpikir kreatif atau hambatan kreativitas yang kelima adalah berpikir seperti orang tua.

Penelitian telah menunjukkan bahwa jumlah sinapsis, atau koneksi, di otak lebih tinggi pada anak usia 2 tahun daripada rata-rata orang dewasa. Alasannya adalah bahwa anak usia 2 tahun tidak memiliki pandangan dunia yang membatasi, tetapi kita orang dewasa memilikinya.

Ini seperti pematung yang memulai dengan balok tanah liat yang lebih besar dari yang dibutuhkan dan secara bertahap mengeluarkan tanah liat untuk membentuk patung. Jika Anda menggunakan otak Anda seperti anak kecil dan menerima hal-hal tanpa penilaian, Anda sebenarnya dapat menghentikan dan membalikkan proses penuaan di otak Anda.

Tip mengatasi hambatan kreativitas ini:

  • Curi kembali rasa ingin tahu: Pertahankan rasa ingin tahu yang tinggi seperti anak kecil.
  • Jangan takut bertanya: Ajukan pertanyaan tanpa rasa takut atau malu.
  • Lupakan batasan: Singkirkan batasan-batasan pemikiran yang menghalangi kreativitas.
  • Bersenang-senanglah dalam eksplorasi: Nikmati proses eksplorasi ide tanpa tekanan.
  • Ciptakan dunia imajinatif: Gunakan imajinasi untuk berpikir di luar batas-batas yang ada.
  • Terima beragam perspektif: Buka pikiran terhadap sudut pandang yang berbeda.
  • Cobalah hal baru: Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru tanpa rasa ragu.
  • Manfaatkan kesederhanaan: Temukan solusi sederhana untuk masalah kompleks.
  • Bermain-mainlah dengan ide: Jangan serius, bermain-mainlah dengan ide-ide yang muncul.
  • Pelajari dari kesalahan: Lihat kesalahan sebagai bagian dari proses belajar dan kreativitas.

6. Berpikir Parsial

Faktor penghambat berpikir kreatif atau hambatan kreativitas yang keenam adalah berpikir parsial atau tidak lengkap.

Anda mungkin tahu puisi karya John Godfrey Sachs yang berjudul The Blind Men and the Elephant. Ini menggambarkan enam orang buta mendefinisikan ke gajah, masing-masing mencoba menyentuhnya untuk menemukan identitasnya. 

Satu orang buta menyentuh taringnya, yang lain menyentuh belalainya, yang lain menyentuh ekornya, dan seterusnya. Tentu saja, mereka tidak dapat melihat keseluruhan gajah, jadi mereka sampai pada kesimpulan yang sangat berbeda. 

Tip mengatasi hambatan kreativitas ini:

Agar kita bisa memahami sesuatu dengan benar, selain melihat detail juga melihat gambaran besar. Seperti kita dalam mendesain sesuatu melalui software editor gambar: kita bisa zoom in dan zoom out bergantian.

  • Analisis mendalam: Saat berpikir “zoom in,” teliti detail dan elemen-elemen kecil suatu masalah.
  • Identifikasi aspek: Perhatikan komponen-komponen terperinci yang relevan dengan konteks.
  • Jangan terjebak: Hindari terjebak pada satu detail tanpa melihat gambaran keseluruhan.
  • Pahami hubungan: Ketahui bagaimana setiap elemen saling berhubungan dan mempengaruhi.
  • Beralih perspektif: Berpindah ke berpikir “zoom out” untuk melihat gambaran besar.
  • Lihat keseluruhan: Perhatikan seluruh konteks dan lingkup masalah secara menyeluruh.
  • Identifikasi pola: Cari pola atau hubungan yang mungkin terlihat dari sudut pandang yang luas.
  • Identifikasi arah: Ketahui tujuan akhir atau hasil yang diinginkan.
  • Kaitkan kembali ke detail: Setelah berpikir “zoom out,” kaitkan kembali dengan detail dan elemen-elemen yang telah diidentifikasi.
  • Evaluasi keseimbangan: Cari keseimbangan antara fokus pada detail dan pandangan luas.

7. Kurang Alokasi Waktu Untuk Berpikir Kreatif 

Faktor penghambat berpikir kreatif atau hambatan kreativitas yang tidak memiliki alokasi waktu yang cukup untuk berpikir kreatif.

Di banyak organisasi yang memprioritaskan aktivitas daripada kreativitas, meluangkan waktu untuk berpikir masih tidak disukai. Orang-orang yang bekerja di organisasi yang dibatasi secara kreatif kurang memahami tentang bagaimana mereka seharusnya berpikir, bagaimana orang lain berpikir, atau bagaimana mereka akan selalu berpikir.

Tip mengatasi hambatan kreativitas ini:

  • Prioritaskan kreativitas: Beri peringkat tinggi pada pentingnya berpikir kreatif dalam organisasi.
  • Jadwalkan waktu kreatif: Tetapkan waktu khusus untuk berpikir kreatif dalam rutinitas kerja.
  • Buat suasana yang mendukung: Ciptakan lingkungan yang mendorong kreativitas dan berbagi ide.
  • Libatkan semua anggota tim: Ajak semua anggota tim untuk berkontribusi dalam proses berpikir kreatif.
  • Berikan dukungan dan insentif: Beri pengakuan dan insentif bagi ide-ide kreatif yang dihasilkan.
  • Lakukan sesi brainstorming: Selenggarakan sesi brainstorming secara berkala untuk memicu ide-ide baru.
  • Dorong eksplorasi: Biarkan anggota tim menjelajahi ide-ide tanpa takut mengambil risiko.
  • Ajarkan teknik kreativitas: Berikan pelatihan dan pembelajaran tentang teknik berpikir kreatif.
  • Evaluasi kinerja berdasarkan kreativitas: Pertimbangkan kreativitas dalam menilai kinerja individu dan tim.
  • Jalin kerjasama lintas departemen: Kolaborasi antardepartemen dapat memicu ide-ide yang lebih inovatif.

Kesimpulan Faktor Penghambat Berpikir Kreatif

  • Masing-masing dari kita memiliki potensi untuk menjadi kreatif, tetapi terlalu sering kreativitas alami kita terganggu oleh faktor penghambat berpikir kreatif.
  • Faktor penghambat berpikir kreatif termasuk membuat asumsi tanpa cukup data, fokus hanya pada sudut pandang sendiri, berpikir yo-yo atau berubah-ubah secara emosional, kebiasaan malas berpikir, berpikir seperti orang tua dengan pandangan dunia yang terbatas, berpikir parsial atau tidak lengkap, dan kurangnya alokasi waktu untuk berpikir kreatif.
  • Cara mengatasi hambatan kreativitas meliputi mencari informasi yang cukup sebelum mengambil keputusan, memperluas sudut pandang dengan mendengarkan orang lain, tetap tenang dan tidak terbawa emosi, menghindari kebiasaan malas berpikir, menjaga rasa ingin tahu seperti anak kecil, melihat gambaran besar dan detail secara bersamaan, dan memberi waktu khusus untuk berpikir kreatif.
  • Berpikir kreatif membutuhkan lingkungan yang mendukung, kolaborasi antardepartemen, dan penghargaan atas ide-ide kreatif yang dihasilkan.
banner tcp2 small

Demikianlah pembahasan Faktor penghambat berpikir kreatif atau hambatan kreativitas dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat.

Posting Lainnya:

  • Paket Kaya
    Paket promo Revolusi Waktu dan The Creativity Power, kombinasi dahsyat kekuatan produktivitas dan kreativitas.